PSIKOLOGI

PSIKOLOGI
UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Jumat, 02 Oktober 2015

PERTEMUAN 7 
 ETIKA DAN MORAL , KODE ETIK PSIKOLOGI )




Etika sebagai cabang filsafat juga disebut filsafat moral (moral philosophy). Secara etimologis, etika berasal dari kata Yunani, Ethos : watak.Sedangkan moral berasal dari kata Latin: Mos (tunggal), moris (jamak) artinya kebiasaan.

Dari asal usul kata:Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.

pengertian etika menurut KBBI adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang hak dan kewajiban moral.

Etika sebagai ilmu, yaitu : 
Etika sebagai kode etik.
Etika sebagai sistem nilai.

tujuan belajar etika, yaitu : 

untuk menyamakan persepsi tentang penilaian perbuatan baik dan perbuatan buruk bagi setiap manusia dalam ruang dan waktu tertentu.



Sebagai ilmu, etika bersifat kritis dan metodis, yaitu : 

1.dalam menjalakan tugas perlu memaksimalkan.

2.meminimalkan dampak buruk apabila terjadi konflik.

3.waspada terhadap berbagai pengaruh sosial.

etika menurut Bertens yaitu :
1.Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan  bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Disebut juga sebagai “sistem nilai” dalam hidup manusia perseorangan atau hidup bermasyarakat. Misal: Etika orang Jawa.
2.Kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud disini adalah kode etik, misal : Kode Etik Advokat Indonesia, Kode Etik Notaris Indonesia.
3.Ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Artinya sama dengan filsafat moral.

etika dibagi menjadi 2 yaitu :

1. etika perangai
2. etika moral

ARTI ETIKA, YAITU :
etika sebagai ilmu
"ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral."

etika sebagai kode etik
  “Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.”

etika sebagai sistem nilai  “Nilai mengenai benar-salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.


KODE ETIK

Etika berasal dari bahasa Yunani "ethos" atau moral "lat mos, mores", berarti "adat kebiasaan"

Arti Etik yaitu : (morals) Standards of behavior, principles of right and wrong.

secara umum kode etik diartikan sebagai seperangkat peraturan yang menjadi pedoman dalam bertingkah laku.


KODE ETIK PSIKOLOGI 
 SEPERANGKAT NILAI-NILAI UNTUK DITAATI DAN
DIJALANKAN SEBAIK-BAIKNYA DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN SEBAGAI PSIKOLOG ATAU ILMUWAN PSIKOLOGI DI INDONESIA


FUNGSI KODE ETIK :
1. Menjadi acuan utama dalam menjalankan tugas sebagai psikolog / ilmuwan psikologi.
2. bahan pertimbangan yang diperlukan untuk mengambil keputusan dalam memberikan layanan psikologis.
3. sebagai acuan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi ketika melakukan tugas sebagai psikolog atau ilmuwan psikologi.

MANFAAT KODE ETIK : 
1. dalam menjalankan tugas perlu memaksimalkan manfaat bagi pengguna jasa dan meminimalkan resiko / dampak buruk dari pelayanan yang diberikan.
2. meminimalkan dampak buruk apabila terjadi konflik dengan pihak manapun karena keputusan yang dibuat oleh psikolog / ilmuwan psikologi berdampak bagi orang lain.
3. waspada terhadap berbagai pengaruh sosial, ekonomi, politik, nepotisme, keterbatasan kemampuan yang mengarah pada penyalahgunaan profesi.



PERTEMUAN 6 
PRAKTEK BERLOGIKA FALLACIA 
( KESESATAN BERPIKIR)





Kesesatan diklasifikasikan menjadi dua jenis :
 1. Kesesatan Informal
Supaya pikiran kita dapat dikomunikasikan dengan baik dan ditangkap secara lengkap, bahasa yang digunakan harus mampu mengungkapkan pikiran kita. Kesesatan yang disebabkan oleh kurang tepatnya kata, kelirunya pernyataan, atau kalimat untuk mengungkapkan pikiran.

Kesesatan informal dibagi menjadi 4 , yaitu :
1. KesesatanDiksi
    Kesesatan diksi sering terjadi karena bahasa yang kita gunakan tidak cukup menjelaskan apa   yang kita pikirkan
    a. Kesesatan karena penempatan kata depan (preposition) yang keliru
    b. Kesesatan karena mengacaukan posisi subjek atau predikat.
    c. Kesesatan karena ungkapan yang keliru
    d. Kesesatan Amfiboli atau Amphibologic
    e. Kesesatan Aksen atau Prosodi                    
    F. Kesesatan karena alasan yang salah

    2.KesesatanPresumi
a.Kesesatan karena pernyataan yang mengundang pertanyaan (petitio principii)
Merupakan pengandaian tentang kebenaran dari proposisi atau dari premis yang justru harus dibuktikan.

b.Kesesatan karena menghindari persoalan
Sengaja dibuat untuk menghindari persoalan yang dihadapi dengan menggunakan teknik sbb:
-  Membuktikan apa yg tidak harus dibuktikan
-  Tidak membuktikan apa yg seharusnya dibuktikan
-  Menyanggah apa yg sebenarnya tidak dinilai
-  Membuktikan sesuatu yg tidak termasuk dalam persoalan

1. Argumentum ad hominem
Kesesatan ini timbul karena argumentasi dialihkan dari pokok persoalan ke orang atau pribadi
Contoh :“Jangan percaya omongannya, dia bekas narapidana”.

2. Argumentum ad populum
Ditujukan kepada massa atau orang banyak dengan cara menggugah perasaan mereka
supaya menyetujui atau mendukung suatu pendapat atau argumentasi

3. Argumentum ad misericordiam
Timbul karena argumentasi dialihkan dari persoalan ke rasa belas kasihan (misericordia).
Di sini yg dipermainkan adalah emosi, bukan persoalan yg sebenarnya.

4. Argumentum ad crumemam
Terjadi karena argumentasi dialihkan dari persoalan yg sesungguhnya ke uang.
 contoh: Seorang pengemudi terkena tilang lalu menyogok polisi dengan uang sambil berkata, ”Damai saja, ya pak. Saya sedang buru-buru.”

5. Argumentum ad verecundiam
Terjadi ketika argumentasi dialihkan dari persoalan yg sebenarnya ke tradisi. Kesesatan
ini mengandalkan adat istiadat dan tradisi untuk dijadikan sebagai dasar argumenats contoh: Saya percaya pada Tuhan, karena sesuai dengan tradisi agama.

6. Argumentum ad ignorantiam
 Timbul ketika argumentasi didasarkan pada ketidaktahuan (ignorantia, Latin)
  Ada 2 aspek:
 −  proposisi diandaikan benar, karena tidak ada yg dapat membuktikan kesalahannya.
 −  proposisi diandaikan, salah karena tidak ada yg dapat membuktikan kebenarannya.

7.Argumentum ad auctoritatem  Timbul karena dukungan argumentasinya didapatkan dari kewenangan (otoritas).
Terjadi bila kita meletakkan alasan kebenaran pada wewenang dari tokoh utama untuk mendukung pendapat kita .

8. Argumentum ad baculum
Terjadi karena ancaman (baculum: tongkat untuk memukul) digunakan sebagai argumentasi untuk mendukung kebenaran.

9. Argumentasi demi keuntungan seseorang
Terjadi bila mengabaikan masalahnya dan tertarik pada pendapatan atau keuntungan.

10. Kesesatan non causa pro causa
Terjadi karena orang salah menentukan penyebabnya. Orang cenderung menjadikan
peristiwa pertama sebagai penyebab peristiwa berikutnya.

3. kesesatan melalui retrotika 
Orang sering terpukau dengan kemasan sehingga tidak melihat isi. Bahasa retorik, misalnya, merupakan model kemasan yang bisa menyesatkan. Bahasa seperti ini bermaksud membujuk atau meyakinkan. Retorika juga bisa memanfaatkan pengaruh-pengaruh psikologis yg mampu meredam sikap kritis.

1. Eufemisme dan disfemisme
Bahasa biasanya menawarkan pilihan kata bila kita ingin mengatakan sesuatu
2. Perbandingan, definisi, dan penjelasan retorik
Perbandingan retorik digunakan untuk mengekspresikan atau mempengaruhi sikap.
Definisi retorik memasukkan prasangka tertentu ke dalam makna dari suatu istilah.
3. Stereotipe
adalah pemikiran atau pencirian sekelompok orang dengan sedikit bukti atau tanpa bukti sama sekali.
4. Innuendo
adalah sindiran tak langsung. Bisa menyesatkan kalau kita tidak menafsirkannya dengan benar
5. Pertanyaan bermuatan (loading question)
Kesesatan pertanyaan bermuatan terjadi karena dalam pertanyaan yg diajukan tersirat muatan jawaban
6. Weaseler
adalah metode linguistik untuk keluar dari kesulitan
7. Meremehkan (downplay)
adalah upaya untuk membuat seseorang atau sesuatu kelihatan kurang penting atau kurang berarti
8. Lelucon/sindiran
adalah gaya retorika yang cukup berpengaruh. Lelucon atau sindiran lucu sangat baik untuk mengangkat atau menunjukkan masalah, tetapi kurang tepat untuk menyampaikan argumentasi
9. Pengandaian bukti
adalah ekspresi yg digunakan untuk memberi kesan atau sugesti bahwa ada bukti atau otoritas untuk sebuah pernyataan atau klaim, tanpa menyebutkan bukti atau otoritas yang dimaksud.

4. Kesesatan Psikologis
Menyajikan secara psikologis atau emosional konklusi dalam argumentasi yg berkaitan dengan isu, namun sesungguhnya tidak mendukung pernyataan yg seharusnya didukung

1.argumen yang menyinggung perasaan

  • Kesesatan dengan argumen yg menyinggung perasaan dimaksudkan untuk mengundang emosi dan membuat orang menajdi marah dan tidak lagi berpikir jernih
2. rasionalisasi

  • Mengacaukan keinginan orang lain dan keinginannya sendiri, lalu merasionalisasikan kehendaknya sebagai kehendak orang lain juga
3. dua kesalahan menjadi satu yang benar
Merugikan orang lain dan juga diri sendiri

4.Mengalihkan persoalan/tabir asap (red herring/smokescreen)
ditimbulkan dengan menggunakan taktik mengalihkan persoalan agar orang tidak lagi berkonsentrasi pada masalah awal.

kesesatan
● Kesesatan karena dilema semu Terjadi bila kita membatasi pertimbangan hanya pada dua alternatif, meskipun sebenarnya ada alternatif lain yg tersedia.



PERTEMUAN 5 
 ( SELAYANG PANDANG : LOGIKA DAN JENIS-JENISNYA BERPIKIR SECARA KRITIS DAN KRITIS )


LOGIKA



APA ITU LOGIKA?
•  Logika (dr bhs Yunani logikos – logos) adalah sesuatu yang diungkapkan/diutarakan lewat bahasa.
• Pertama sekali digunakan istilah itu oleh Zeno dr Citium (334 – 262 seb. M).

- Logika = cabang filsafat yg mempelajari, menyusun, dan membahas asas2/aturan formal serta       kriteria yg sahih bagi penalaran dan penyimpulan utk mencapai kebenaran yg dapat    dipertanggungjawabkan scr rasional.

SEJARAH LOGIKA 
• Sebagai istilah logika pertama sekali digunakan oleh Zeno dg aliran stoisismenya, tapi filsuf pertama yang menggunakan logika sebagai ilmu adalah Aristoteles. Kendati istilah yg digunakan adalah analitika, tp dialah yg pertama sekali meneliti berbagai argumentasi yg berangkat dr proposisi yg benar.

• Prinsip logika tradisional yg dikembangkan Aristoteles tetap menjadi prinsip2 logika modern. Logika tradisional membahas defenisi, konsep dan term menurut struktur, susunan dan nuansa, seluk beluk penalaran utk mendapat kebenaran yg sesuai dg kenyataan.

kEGUNAAN LOGIKA
1.Membantu orang yang mempelajari logika untuk berpikir rasional, kritis, lurus, dan metodis.
2.Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat dan objektif.
3.Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan secara tajam/mandiri.
     4.Meningkatkan cinta akan kebenaran utk menghindari kekeliruan/kesesatan.

JENIS-JENIS LOGIKA
1. Logika kodrati: suatu suasana saat akal budi bekerja menurut hukum logika secara spontan
2. Logika ilmiah: berusaha mempertajam akal budi manusia agar dapat bekerja lebih teligi/tepat, sehingga kesesatan bisa dihindari.

PEMBAGIAN MATERI LOGIKA
• Pengertian : tugas  pemikiran manusia adalah mengerti pernyataan dengan membentuk pengertian karena pengetahuan indrawi. 
• Hubungan yg ada antara pengertian: Hubungan itu bisa menyetujui (S = P: Saya membeli rumah) atau memisahkan (S tdk sama dg P: Saya tidak membeli rumah). Ini disebut dg putusan yg diungkapkan dlm kalimat berita.
• Menyimpulkan: dengan mengaitkan apa yang sudah dimengerti, sehingga sampai pada kesimpulan.

MANFAAT BELAJAR LOGIKA
1.Membantu setiap  orang untuk mampu berpikir kritis, rasional, metodis.
2.Kemampuan meningkatkan kemampuan bernalar secara abstrak.
3.Mampu berdiri lebih tajam dan mandiri.
4.Menambah kecerdasan berpikir, sehingga bisa menghindari kesesatan dan kekeliruan menarik kesimpulan.

LOGIKA INDUKTIF
• Logika/Penalaran induktif = cara kerja ilmu pengetahuan yang bertolak dari sejumlah proposisi tunggal/partikular tertentu untuk menarik kesimpulan umum tertentu.

CARA PENALARAN INDUKTIF
• Proses induksi mulai berdasar kejadian-kejadian, gejala partikular.                           Penal induksi = proses penalaran berdasarkan pengertian partikular/premis utk hasilkan pengertian umum/kesimpulan.

TIGA CIRI PENALARAN INDUKTIF
 1) Premis penal induktif = proposisi empiris yang ditangkap indera.
 2) Kesimpulan dalam penalaran induksi lebih luas dari pada apa yang dinyatakan dalam premis
 3) Meski kesimpulan tak mengikat, tapi manusia menerimanya. Jadi konklusi induksi punya kredibilitas rasional=probabilitas.

 GENERALISASI INDUKTIF
• Arti : Proses penalaran berdasarkan pengamatan atas gejala dengan sifat tertentu untuk menarik kesimpulan tentang semua.
• Prinsip: Apa yg terjadi beberapa kali dlm kondisi tertentu dapat  diharapkan akan selalu terjadi bila kondisi yang sama terpenuhi.
Tiga syarat membuat generalisasi 
1) Tidak terbatas secara numerik, tidak boleh terikat pada jumlah tertentu.
2) Tidak terbatas secara spasio temporal, harus berlaku dimana saja.
 3) Dapat dijadikan dasar pengandaian.

MANFAAT BELAJAR PENALARAN INDUKTIF
• B. Russel: logika induktif bukan hanya lebih bermanfaat dari logika deduktif, tapi juga lebih sulit.
• Manfaat logika induktif: MEMBERIKAN PEMBENARAN ATAS KECENDERUNGAN manusia yg bersandar pada kebiasaan.
PERTEMUAN 4
 (APA ITU EPISTEMOLOGI?) APA ITU KEBENARANAN SECARA EPISTEMOLOGI


EPISTEMOLOGI
epistmologi berasal dari bahasa yunani, episteme : pengetahuan dan logos : kata / pembicaraan / ilmu.

epistemologis adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan.

epistemologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelaari secara kritis tentang sumber, struktur, dan kebenaran pengetahuan.

sifat-sifat epistemologi :
- secara kritis : mempertanyakan / menguji cara kerja, pendekatan, kesimpulan yang ditarik dalam kegiatan kognitif manusia.
- secara normatif : menentukan tolok ukur / norma penalaran tentang kebenaran pengetahuan.
- secara evaluatif : menilai apakah suatu keyakinan dapat dipertanggungjawabkan.

Metode-metode untuk memperoleh pengetahuan
a.Empirisme
 empirisme adalah suatu cara dalam filsafat yang mendasarkan cara memperoleh pengetahuan dengan melalui pengalaman.

b.Rasionalisme 
rasinalisme berpendirian bahwa sumber pengetahuan pengetahuan terletak pada akal.

c.Fenomenalisme 
Bapak Fenomenalisme adalah Immanuel kant.

teori kebenaran dalam ilmu pengetahuan 
- teori kebenaran korespondensi
- teori kebenaran koherensi
- teori kebenaran pragmatik
- teori kebenaran konsensus
- teori kebenaran semantik





PERTEMUAN 3
( BERPIKIR SECARA ONTOLOGIS SECARA AKSIOLOGIS )

METAFISIKA


Etimologis : meta ta physika = sesudah fisika. istilah andronikos dari Rhodes untuk 14 buku aristoteles yang ditempatkan sesudah fisika ( 8 buku )


Filsafat tentang ta meta ta physika menurut aristoteles berpusat pada to on hei on ( a being as being ) : yang ada sejauh dia ada. ada sebagai objek pemikiran, yang melipui segala-galanya.


beragam arti metafisika :

● upaya mengkarakterisasi realitas sebagai keseluruhan.
● usaha meyelidiki apakah hakikat yang berada di balik realitas.
● pembahasan falsafati yang komperehensif mengenai seluruh realitas atau segala sesuatu yang ada.

pembagian metafisika, yaitu :

● metafisika umum (ontologi).
● metefisika khusus yang meliputi : kosmologi, teologi metafisik, filsafat antropologi.

METAFISIKA UMUM (ONTOLOGI)


membahas segala sesuatu yang ada secara menyeluruh dengan cara memisahka eksistensi dari penampilan eksistensi itu.


tiga teori ontologis, yaitu :

● Idealisme : ada sesungguhnya berada di dunia ide, yang tampak nyata dalam alam indrawi hanyalah bayangan dari sesungguhnya. tokohnya adalah Berkeley (1685-1753), I Kant (1724-1804), Hegel (1770-1831).
● Materialisme : menolak hal yang tak kelihatan.
● Dualisme : tipe fundamental substansi adalah materi ( secara fisis) dan mental (tidak kelihatan secara fisis)

Metode ontologi : pertanyaan tentang mengada ini muncul dari pemahaman tentang kenyataan konkret. 


Ontologi bergerak di antara dua kutub, antara pengalaman akan kenyataan konkret dan prapengertian mengada yang paling umum.


Argumen ontologis : semua manusia punya ide tentang Allah. Realitas lebih sempurna dari ide.


METAFISIKA KHUSUS ( KOSMOLOGI )


● kosmologi ( kosmos = dunia/ketertiban, logos = kata/ilmu) percakapan tentang alam/ ketertiban paling fundamental dari seluruh realitas.


● Memandang alam sebagai totalitas dari fenomena.


● Teologi metafisik : dikenal dengan theodica yang membahas kepercayaan pada Allah di tengah relitas kejahatan yang merajalela di dunia.


● Membahas eksistensi Allah lepas dari kepercayaan agama.


● Beberapa tokoh Anselmus Decrates, Thomas Aquinas, I.kant.


● Argumen kosmologis : setiap akibat pasti punya sebab. Dunia (kosmos) adalah akibat. Penyebab adanya dunia ialah Tuhan.



AKSIOLOGI
aksiologi membahas tentang masalah nilai. 

istlah aksiologi berasal dari bahasa Yunani : kata axios dan logos. axios artinya nilai atau sesuatu yang berharga, logos artinya akal, teori. 


aksiologi artinya teori nilai, penyelidikan mengenai kodrat, kriteria, dan status metafisik dari nilai.


nilai adalah sesuatu yang luhur yang mengarahkan manusia melakukan tindakan demi terwujudnya kualitas hidup dan tatanan kosmis yang harmonis.


beberapa pandangan tentang nilai :

- nilai psikis
- nilai hakikat atau inti dari sesuatu
- nilai melekat pada benda atau sesuatu

hirearki nilai (rendah-tinggi)''Marx Sceller''

- nilai kesenangan, perasaan inderawi
- nilai vitalitas, kehidupan
- nilai spiritual
- nilai kesucian dan keprofanan



Etika merupakan ilmu tentang yang baik atau yang buruk.

Estetika sebagai ilmu yang membicarakan nilai secara filosofis.



Kamis, 01 Oktober 2015

PERTEMUAN 2
(MENGETAHUI BIDANG-BIDANG FILSAFAT BERPIKIR KEFILSAFATAN DAN TUJUAN SERTA MANFAAT)

TUJUAN BELAJAR FILSAFAT
- philos (mencari) dan sophia (kebijaksanaan) dapat diartikan sebagai "cinta akan pengetahuan"

ADA 3 HAL YANG MEMPENGARUHI MANUSIA UNTUK BERFILSAFAT, YAITU 

1. keheranan
2. keasingan
3. kesadaran


cabang-cabang filsafat



CABANG-CABANG FILSAFAT, YAITU :
a. filsafat tentang pengetahuan :
    1.Epistemologi
    2.Logika
    3.kritik ilmu-ilmu

b. filsafat tentang keseluruhan kenyataan :
    1.Ontologi
    2.kosmologi

c. filsafat tentang tindakan
    1.Etika
    2.Estetika
PERTEMUAN 1
( MEMAHAMI APA ITU FILSAFAT, OBJEK, METODE, SEJARAH SERTA PERKEMBANGAN FILSAFAT )


FILSAFAT




ASAL USUL KATA FILSAFAT DAN FILSUF

asal kata filsafat dan filsuf berasal dari bahasayunani 'philosophia' dan philosophos yang berarti pecinta kebijaksanaan.


Dialog Plato Phaidros : Orang bijaksana cocok untuk Dewa, sementara untuk manusia lebih cocok 'pecinta kebijaksanaan', karena pemilik kebijaksanaan melampaui kemampuan insani.


FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAHIRNYA FILSAFAT


3 Faktor yang mempengaruhi lahirnya filsafat

● keberadaan mitologi.
● kesustraan Yunani berupa amsal, teka-teki,dongeng digunakan sebagai buku pendidikan rakyat.
● pengaruh ilmu pengetahuan dari Timur Kuno.

PERANAN 'LOGOS' DALAM KELAHIRAN FILSAFAT


Logos adalah akal, budi, rasio, tuturan, bahasa mengganti mythos.


kelahiran filsafat nerupakan pergumulan panjang antara mythos dan logos.


PERANAN 'LOGOS' DALAM KELAHIRAN FILSAFAT


filsafat lahir saat logos mengalahkan mythos. namun, filsafat dimaksud baik filsafat dan ilmu pengetahuan, karena filsafat adalah pandangan rasional tentang segala-galanya.


berangsur - anggsur ilmu pengetahuan melepaskan diri dari filsafat, agar memperoleh otonomi.







SEJARAH FILSAFAT YUNANI DAN KELAHIRAN FILSAFAT


pemikiran yunani merupakan batu bangunan untuk kultur modrn. tidak ada kultur modern tanpa peranan ilmu ilmu dan teknologi.


Filsafat yunani kuno punya posisi istimewa karena disitu ditemukan kelahiran filsafat. belajar filsafat yunani berarti menyaksikan kelahiran filsafat.

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN FILSAFAT YUNANI


- filsuf pertama : Thales, Anaximandros, Anaximenes --> menaruh perhatian pada alam dan kejadian alamiah, tertarik pada perubahan alam.


JAMAN KEEMASAN FILSAFAT YUNANI


● Athena dan Sofistik : kelompok yang fasih lidahnya dan berkeliling melatih kaum muda berpidato, mereka tidak menerima kebenaran yang defenitif .● Sokrates (470-399) : menentang ajaran kaum sofis. Ia membela yang 'benar' dan yang 'baik' sebagai nilai objektif.● Plato ( 427-347) : dari kalangan bangsawan, kagum pada sokrates dan terpengaruh olehya.


MASA HELENISTIS


● Masa Helenistis dan Romawi : Alexander Agung sempat mendirikan kerajaan besar mulai dari Yunani hingga wilayah timur.


● Stoa menunjuk pada serambi tempat Zeno mengajar.


● Epikuirisme : dari Epikuros (341-270) berpendapat segalanya terdiri dari atom yang bergerak.


● Skeptisisme : dipelopori oleh pyrrho (365-275)Berpendapat bahwa dalam bidang teoretis manusia tidak sanggup mencapai kebenaran.


● Elektisisme : suatu tendensi umum yang memetik bermacam unsur filsafat lain tanpa mencapai kesatuan pemikiran.


● Neoplatonisme : aliran yang menghidupkan lagi pemikiran Plato.