PRAKTEK BERLOGIKA FALLACIA
( KESESATAN BERPIKIR)
Kesesatan diklasifikasikan menjadi dua jenis :
1. Kesesatan Informal
1. Kesesatan Informal
Supaya pikiran kita dapat dikomunikasikan dengan baik dan ditangkap secara
lengkap, bahasa yang digunakan harus mampu mengungkapkan pikiran kita.
Kesesatan yang disebabkan oleh kurang tepatnya kata, kelirunya pernyataan, atau
kalimat untuk mengungkapkan pikiran.
Kesesatan informal dibagi menjadi 4 , yaitu :
1. KesesatanDiksi
Kesesatan diksi sering terjadi
karena bahasa yang kita gunakan tidak cukup menjelaskan apa yang kita pikirkan
a. Kesesatan
karena penempatan kata depan (preposition) yang keliru
b. Kesesatan
karena mengacaukan posisi subjek atau predikat.
c. Kesesatan
karena ungkapan yang keliru
d. Kesesatan
Amfiboli atau Amphibologic
e. Kesesatan Aksen atau Prosodi
F. Kesesatan karena alasan yang salah
F. Kesesatan karena alasan yang salah
2.KesesatanPresumi
a.Kesesatan
karena pernyataan yang mengundang pertanyaan (petitio principii)
Merupakan pengandaian tentang
kebenaran dari proposisi atau dari premis yang justru harus dibuktikan.
b.Kesesatan
karena menghindari persoalan
Sengaja dibuat untuk
menghindari persoalan yang dihadapi dengan menggunakan teknik sbb:
- Membuktikan
apa yg tidak harus dibuktikan
- Tidak
membuktikan apa yg seharusnya dibuktikan
- Menyanggah
apa yg sebenarnya tidak dinilai
- Membuktikan
sesuatu yg tidak termasuk dalam persoalan
1. Argumentum ad hominem
Kesesatan ini timbul karena argumentasi
dialihkan dari pokok persoalan ke orang atau pribadi.
Contoh :“Jangan percaya omongannya, dia bekas narapidana”.
Contoh :“Jangan percaya omongannya, dia bekas narapidana”.
2. Argumentum ad
populum
Ditujukan kepada massa atau orang banyak dengan cara menggugah perasaan
mereka
supaya menyetujui
atau mendukung suatu pendapat atau argumentasi
3. Argumentum ad
misericordiam
Timbul karena argumentasi
dialihkan dari persoalan ke rasa belas kasihan (misericordia).
Di sini yg
dipermainkan adalah emosi, bukan persoalan yg sebenarnya.
4. Argumentum ad
crumemam
Terjadi karena argumentasi
dialihkan dari persoalan yg sesungguhnya ke uang.
contoh: Seorang pengemudi terkena tilang lalu menyogok polisi dengan uang sambil berkata, ”Damai saja, ya pak. Saya sedang buru-buru.”
contoh: Seorang pengemudi terkena tilang lalu menyogok polisi dengan uang sambil berkata, ”Damai saja, ya pak. Saya sedang buru-buru.”
5. Argumentum ad
verecundiam
Terjadi ketika
argumentasi dialihkan dari persoalan yg sebenarnya ke tradisi. Kesesatan
ini mengandalkan adat istiadat dan tradisi untuk dijadikan sebagai dasar
argumenats contoh: Saya percaya pada
Tuhan, karena sesuai dengan tradisi agama.
6. Argumentum ad ignorantiam
6. Argumentum ad ignorantiam
Timbul ketika
argumentasi didasarkan pada ketidaktahuan (ignorantia, Latin)
Ada 2 aspek:
Ada 2 aspek:
− proposisi diandaikan benar, karena tidak ada yg dapat
membuktikan kesalahannya.
− proposisi diandaikan, salah karena tidak ada yg dapat
membuktikan kebenarannya.
7.Argumentum ad auctoritatem Timbul karena dukungan argumentasinya didapatkan dari kewenangan (otoritas).
7.Argumentum ad auctoritatem Timbul karena dukungan argumentasinya didapatkan dari kewenangan (otoritas).
Terjadi bila kita meletakkan alasan kebenaran pada wewenang dari tokoh
utama untuk mendukung pendapat kita .
8. Argumentum ad
baculum
Terjadi karena ancaman (baculum: tongkat untuk memukul) digunakan sebagai argumentasi untuk mendukung kebenaran.
Terjadi karena ancaman (baculum: tongkat untuk memukul) digunakan sebagai argumentasi untuk mendukung kebenaran.
9. Argumentasi demi keuntungan seseorang
Terjadi bila mengabaikan masalahnya dan tertarik pada pendapatan atau keuntungan.
10. Kesesatan non causa pro causa
Terjadi karena orang salah menentukan penyebabnya. Orang cenderung menjadikan
peristiwa pertama sebagai penyebab peristiwa berikutnya.
3. kesesatan melalui retrotika
Orang sering terpukau dengan
kemasan sehingga tidak melihat isi. Bahasa retorik, misalnya, merupakan model
kemasan yang bisa menyesatkan. Bahasa seperti ini bermaksud membujuk atau
meyakinkan. Retorika juga bisa memanfaatkan pengaruh-pengaruh psikologis yg
mampu meredam sikap kritis.
1. Eufemisme dan disfemisme
Bahasa biasanya menawarkan
pilihan kata bila kita ingin mengatakan sesuatu
2. Perbandingan, definisi,
dan penjelasan retorik
Perbandingan retorik digunakan untuk mengekspresikan atau
mempengaruhi sikap.
Definisi retorik memasukkan prasangka tertentu ke dalam
makna dari suatu istilah.
3. Stereotipe
adalah pemikiran atau
pencirian sekelompok orang dengan sedikit bukti atau tanpa bukti sama sekali.
4. Innuendo
adalah sindiran tak langsung.
Bisa menyesatkan kalau kita tidak menafsirkannya dengan benar
5. Pertanyaan bermuatan
(loading question)
Kesesatan pertanyaan bermuatan
terjadi karena dalam pertanyaan yg diajukan tersirat muatan jawaban
6. Weaseler
adalah metode linguistik untuk
keluar dari kesulitan
7. Meremehkan (downplay)
adalah upaya untuk membuat
seseorang atau sesuatu kelihatan kurang penting atau kurang berarti
8. Lelucon/sindiran
adalah gaya retorika yang
cukup berpengaruh. Lelucon atau sindiran lucu sangat baik untuk mengangkat atau
menunjukkan masalah, tetapi kurang tepat untuk menyampaikan argumentasi
9. Pengandaian bukti
adalah ekspresi yg digunakan
untuk memberi kesan atau sugesti bahwa ada bukti atau otoritas untuk sebuah
pernyataan atau klaim, tanpa menyebutkan bukti atau otoritas yang dimaksud.
4. Kesesatan Psikologis
Menyajikan secara psikologis
atau emosional konklusi dalam argumentasi yg berkaitan dengan isu, namun
sesungguhnya tidak mendukung pernyataan yg seharusnya didukung
1.argumen yang menyinggung perasaan
- Kesesatan dengan argumen yg menyinggung perasaan dimaksudkan untuk mengundang emosi dan membuat orang menajdi marah dan tidak lagi berpikir jernih
2. rasionalisasi
- Mengacaukan keinginan orang lain dan keinginannya sendiri, lalu merasionalisasikan kehendaknya sebagai kehendak orang lain juga
3. dua kesalahan menjadi satu yang benar
Merugikan orang lain dan juga
diri sendiri
4.Mengalihkan persoalan/tabir asap (red herring/smokescreen)
4.Mengalihkan persoalan/tabir asap (red herring/smokescreen)
ditimbulkan dengan menggunakan
taktik mengalihkan persoalan agar orang tidak lagi berkonsentrasi pada masalah
awal.
kesesatan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar